Amalan Sunnah dan Doa Masuk Masjid dalam Islam

Okinmedia.id – Sebagai seorang muslim, Anda harus tahu apa saja amalan sunnah di dalam masjid selain melafalkan doa masuk masjid. Hal ini wajib untuk diketahui dan diamalkan sebagai ilmu dan bekal untuk mempersiapkan hari akhir.

Melalui tulisan ini, kami berikan apa saja sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW ketika berada di masjid serta larangannya, lengkap dengan dalil shahih. Simak lebih lengkapnya dalam artikel di bawah ini

Amalan Sunnah dan Doa Masuk Masjid dalam Islam

Mengucap salam

Sebelum memasuki masjid, hendaknya Anda mengucapkan salam terlebih dahulu. Hal ini harus dibiasakan bagi seorang muslim. Mengucap salam setiap memasuki ruangan atau bangunan hukumnya adalah wajib.

Mengucapkan salam ini cukup dilantangkan dengan suara pelan atau di dalam hati saja. Tidak perlu mengucapkannya dengan suara keras. Adab ini merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua umat muslim.

Biasakan untuk mengucapkan salam ketika mengunjungi suatu tempat. Baik itu tempat yang berpenghuni maupun tidak. Tak hanya itu, salam juga diucapkan jika bertemu dengan kerabat, teman, atau keluarga sebagai sebuah bentuk sapaan.

Berdoa ketika masuk

Ketika masuk masjid, ada doa yang dapat And abaca. Membaca doa masuk masjid ini merupakan salah satu sunnah yang dapat diterapkan. Tanpa Anda sadari, hal kecil seperti ini dapat menambah tabungan pahala untuk hari akhir.

Terdapat beberapa versi doa yang bisa dibaca. Salah satunya yaitu sebagai berikut.

Allahummagfirlii dzubuubii waftar lii abwaaba rahmatik”

Doa ini dibaca ketika Anda baru saja melangkahkan kaki sebelah kanan ke dalam masjid. Arti dari doa ini adalah meminta Allah SWT untuk mengampuni dosa dan membuka pintu rahmat-Nya.

Sholat tahiyatul masjid

Setelah mengambil wudhu, Anda dapat melakukan amalan sunnah selanjutnya. Amalan sunnah berikut ini berupa sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan sebelum duduk di dalam masjid.

Dalil dari anjuran untuk melaksanakan sholat tahiyatul masjid adalah HR. Ahmad dari Abu Hurairah. Di dalam hais tersebut diriwayatkan bahwa apabila baru memasuki masjid, hendaknya jangan duduk terlebih dahulu sampai mendirikan sholat dua rakaat.

Terdapat pula hadis lain yang meriwayatkan hal serupa. Hadis tersebut adalah HR. Bukhari. Keduanya sama-sama meriwayatkan perintah untuk melaksanakan sholat tahiyatul masjid.

Berdoa ketika azan dan menunggu ikamah

Waktu di antara azan dan ikamah merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Hal ini tercantum dalam HR. An-Nasai nomor 9814. Hadis ini merupakan hadis yang shahih dan dapat terjamin kebenarannya.

Dalam hadis tersebut diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, bahwa doa yang dipanjatkan antara waktu azan dan ikamah tidak akan ditolak. Oleh karena itu, waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Tak hanya doa masuk masjid saja yang bisa dibaca, Anda bisa memanjatkan doa apa pun atau bahkan memohon ampunan. Manfaatkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa dengan sebaik mungkin.

Sholat sunnah rawatib

Sholat sunnah rawatib merupakan sholat sunnah dua rakaat sebelum mendirikan sholat wajib. Waktu untuk melakukannya adalah ketika sudah selesai azan. Beberapa sholat sunnah rawatib ini ada yang hukumnya sunnah gairu muakkad dan sunnah muakkad.

Sholat sunnah rawatib ini terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah sholat sunnah sebelum melaksanakan sholat, yang kedua adalah setelah melaksanakan sholat. Waktu pelaksanaannya pun tergantung pada sholat wajib apa yang dikerjakan pada saat itu.

Sebagai contoh. Ketika hendak melaksanakan sholat maghrib, Anda bisa melakukan sholat qabliyah (sebelum) dan badiyah (sesudah). Namun, sholat sunnah wabliyah dalam waktu maghrib ini hukumnya ghairu muakkad.

Berdoa ketika keluar

Tak hanya ketika memasuki masjid saja, Anda juga dapat membaca doa keluar masjid. Doa ini dibaca ketika melangkahkan kaki keluar dari bangunan masjid. Anda dapat menghafalkan doa masuk masjid dan keluar masjid agar lebih mudah.

Berikut ini adalah doa masuk masjid yang dapat diikuti.

“Allahummagfirlii dzununuubii waftahlii abwaaba fahdlika”

Doa di atas memiliki arti untuk meminta ampunan dan dibukakan pintu maaf. Tak hanya doa saja yang harus dihafalkan, adab berada di dalam masjid juga harus diperhatikan. Jangan sampai Anda melakukan perbuatan tercela di dalam tempat ibadah.

amalan sunah masuk masjid

10 Adab di Dalam Masjid

Selain sunnah-sunnah ketika berada di masjid, terdapat beberapa adab yang harus menjadi perhatian. Berikut ini kami berikan 10 adab yang harus dilakukan ketika berada di dalam masjid. Mulai dari tata karma hingga larangan-larangan melakukan sesuatu.

Tidak meninggikan suara

Ketika berada di masjid, hendaknya untuk bertutur halus dan sopan. Jangan sesekali meninggikan suara ketika sedang berbincang dengan seseorang. Meninggikan suara di dalam tempat ibadah bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.

Jangan pula berteriak-teriak di dalam masjid. Hindari untuk berkata dengan suara lantang, kecuali jika sedang berdakwah. Hal tersebut merupakan sebuah pengecualian karena jika berdakwah, suara harus agak sedikit keras dari biasanya agar bisa didengar oleh jamaah.

Aturan ini tak hanya berlaku di dalam masjid, tetapi juga di tempat umum. Hendaknya selalu menjaga tutur kata dalam kondisi apa pun. Tutur kata yang baik merupakan salah satu cerminan dari seorang muslim yang taat.

Berpakaian rapi

Salah satu manfaat doa masuk masjid adalah untuk memohon ampun kepada Allah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk menghargai rumah Allah, yaitu masjid sebagai tempat memohon ampunan. Oleh karena itu, tampil sebaik mungkin ketika akan masuk masjid.

Gunakan pakaian rapi dan sopan ketika Anda memasuki masjid. Usahakan untuk berpakaian sesuai dengan syariat Islam. Hal ini bertujuan untuk menghormati tempat yang digunakan untuk beribadah.

Terutama jika ingin melaksanakan sholat. Kenakan pakaian terbaik yang Anda punya ketika akan berhadapan dengan Allah SWT. Dalil untuk mengenakan pakaian ini terdapat dalam Q.S Al A’raf ayat 31.

Duduk diam menunggu sholat dilaksanakan

Selain mengucapkan doa masuk masjid, berdiam diri di dalam masjid juga merupakan sebuah adab yang penting. Hindari berbincang-bincang mengenai hal yang tidak penting dengan suara yang terlalu keras di dalam masjid.

Anda diperbolehkan untuk berbincang ringan mengenai persoalan duniawi di dalam masjid. Namun, jangan sampai perbincangan tersebut berujung terhadap ghibah. Hadis yang membahas mengenai hal ini adalah H.R Bukhari nomor 642.

Tidak melakukan transaksi jual beli di dalam masjid

Di dalam masjid, terdapat larangan untuk melakukan transaksi jual beli. Hal ini terjadi karena sejatinya masjid merupakan tempat beribadah dan berzikir kepada Allah SWT. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan melakukan transaksi jual beli di dalamnya.

Hal ini tercantum dalam hadis Syrahu An-Nawawi. Hadis tersebut meriwayatkan Rasulullah pernah mendoakan orang yang melakukan jual beli di dalam masjid tidak akan diberi keuntungan oleh Allah SWT.

Diperbolehkan tidur

Di dalam masjid, Anda diperbolehkan untuk rebahan atau bahkan tidur. Dalil mengenai hal ini dapat dilihat dalam HR. Bukhari nomor 475 dan 440. Di dalam kedua hadis tersebut tertulis boleh untuk berbaring di masjid karena Rasulullah pun pernah melakukannya.

Selain itu, tidur pun diperbolehkan bagi orang yang membutuhkan atau tidak punya tempat tinggal. Terutama jika orang tersebut adalah musafir. Oleh karena itu, mereka diperbolehkan untuk beristirahat di dalam masjid.

Datang dalam keadaan bersih

Ketika datang ke masjid, Anda harus datang dalam kondisi yang bersih. Bersih di sini maksudnya adalah tidak memiliki bau badan yang menyengat. Hal ini terjadi agar tidak mengganggu para jamaah lain yang akan beribadah.

Oleh karena itu, Anda harus datang dalam kondisi tubuh yang bersih. Selain melafalkan doa masuk masjid versi pendek yang dianjurkan, memperhatikan kebersihan tubuh juga merupakan sebuah kewajiban.

Hendaknya selalu menjaga kebersihan tubuh dan pakaian Ini tercantum di dalam H.R Bukhari nomor 7359 dan Fathul Bari Li Ibni Rajab 8/17. Kedua hadis tersebut menjelaskan larangan untuk mendekati masjid bagi orang yang tidak menjaga kebersihannya.

Tidak mengambil tempat khusus

Jangan mengambil tempat khusus di dalam masjid. Hal ini terjadi untuk menghindari sifat riya yang dimiliki oleh manusia. Jika ingin sholat di shaf terdepan, maka berusahalah untuk datang lebih awal.

Hal ini tercantum di dalam HR. Abu Dawud nomor 862. Anda tidak diperbolehkan untuk menandai tempat di dalam masjid. Sebagai seorang muslim, hendaknya untuk menghindari perbuatan yang mendekatkan diri pada kemungkaran.

Tidak mengganggu orang yang sedang beribadah

Ketika sedang berada di masjid, hendaknya untuk tidak mengganggu orang yang sedang melaksanakan ibadah. Baik itu sholat, berzikir, ataupun itikaf. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara tidak berteriak, tidak bermain-main, atau berisik di dalam masjid.

Dengan begitu ketenangan jamaah lain dapat terjaga. Selain itu, kekhusyukan juga dapat terjaga jika seluruh jamaah mengamalkan hal ini. Hormatilah masjid sebagai tempat ibadah dengan tidak berbuat hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan.

Hindari untuk membuat keributan di dalam masjid. Jika terjadi permasalahan di dalam masjid, hendaknya selesaikan di luar saja. Jangan menyelesaikan urusan dunia di dalam masjid, karena sejatinya masjid merupakan tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Membaca doa

Anda dianjurkan untuk membaca doa ketika akan memasuki masjid. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, membaca doa ini dianjurkan setiap kali melangkahkan kaki ke dalam masjid. Tak hanya itu doa pun dianjurkan untuk dibaca ketika keluar masjid.

Dalil doa masuk masjid ini tercantum dalam H.R Bukhari nomor 6316. Gunakan doa yang sudah disebutkan di atas tadi agar mudah untuk diingat. Dengan begitu, Anda secara tak langsung sudah menabung pahala melalui amalan-amalan ringan.

Dengan membaca doa ini, Anda berarti sudah selangkah lebih dekat dengan kebaikan. Selalu amalkan hal-hal kecil seperti ini agar bisa memulai hal yang besar ke depannya.

Jangan lewat di hadapan orang sholat

Larangan untuk tidak lewat di hadapan orang sholat tercantum dalam H.R Bukhari nomor 510. Di dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa lebih baik berhenti selama 40 tahun daripada harus lewat di hadapan orang sholat.

Oleh karena itu, tersedia pembatas yang dinamakan sutrah di dalam masjid. Pembatas ini berfungsi untuk membatasi orang sholat dengan jalan di depannya. Dengan begitu sholatnya tidak akan terganggu dan orang lain dapat berjalan dengan normal.

Kini Anda sudah mengetahui doa masuk masjid beserta sunnah dan juga adab di dalamnya. Sebagai seorang muslim hendaknya selalu berbuat kebaikan dan mempertebal iman dengan mengikuti sunnah-sunnah dalam kehidupan.